Jumat, 27 Juni 2008

KONSEP DASAR KEPERAWATAN KOMUNITAS

OLEH : MIFTAHUL MAGHFIRAH S.Kp
PENDAHULUAN


Sejarah Perkembangan Komunitas

DI LUAR INDONESIA:
Ø Periode 1860-1900 “ direct nursing “ dengan focus orang miskin, penyakit terminal dan orientasi bersifat individual dengan pengobatan dimulai pencegahan
Ø Periode 1900- 1970 “ public health nursing “ dengan focus masyarakat, keluarga miskin yang tidak mampu membayar di RS dan orientasi bersifat keluarga melalui pengobatan dan pencegahan
Ø 1970- sekarang “ community health nursing “ dengan focus seluruh komunitas, bukan hanya orang miskin dengan orientasi penduduk yang bersifat peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit

DI INDONESIA
Periode sebelum 1945:
Ø 1596 : Yankes komunitas hanya mengatasi wabah, maka dilatih juru immunisasi
Ø 1807 : Angka kematian ibu dan bayi akibat praktek yang salah, maka dilatih dukun bayi
Ø 1850 : Latihan kebidanan oleh RS Militer Batavia
Ø 1924 : Proyek percontohan pemberantasan cacing tambang di Banyumas Jawa Tengah, maka ada pendidikan kesling dan PSM
Ø 1930 : Para dukun bayi didaftar sebagai tenaga pembantu dalam bidang KIA
Ø 1936 : dr. Hydrick mendirikan sekolah mantra hygiene di Banyumas

Periode 1945 – 1958:
Ø 1948 : Didirikan sekolah penyuluh kesehatan di Magelang
Ø 1951 : Program kesehatan wilayah Bandung ( Program terpadu preventif dan kuratif, program terpadu kesehatan desa perawat/ pembantu perawat
Ø 1952 : Pelatihan formal dukun bayi sebagai motivator kesehatan
Ø 1956 : Proyek Bekasi, keterpaduan poliklinik, BKIA dan Apotik
Ø 1957 : Proram KB dilaksanakan PKBI

Periode 1959 – 1965 :
Ø 1960 : Pendayagunaan kader secara luas
Ø 1962 : Kursus kader masyarakat di Semarang Jawa Tengah

Periode setelah 1965 :
Ø 1968 : Konsep puskesmas dibahas dan diterima oleh rapat kerja nasional
Ø 1970 : Proyek pembangunan nasional kesehatan pedesaan dengan penekanan pada koordinasi lintas sektoral melalui PKMD
Ø 1977- sekarang : PKMD yang dikembangkan resmi sebagai suatu strategi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, bentuk operasionalnya adalah PHC



DEFINISI KOMUNITAS

WHO : Komunitas sebagai kelompok social ditentukan oleh batas wilayah, nilai, keyakinan dan minat yang sama serta adanya saling mengenal dan interaksi antara anggota satu dengan lainnya

SPRADLEY : Sekumpulan orang yang saling bertukar pengalaman penting dalam hidupnya

SAUNDERS : Tempat atau kumpulan orang-orang atau system social


KOMUNITAS : Sekelompok individu yang tinggal pada wilayah tertentu yang memiliki nilai-nilai keyakinan dan minat relative sama serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan

Juga dipandang sebagai target pelayanan kesehatan yang bertujuan mencapai kesehatan komunitas sebagai suatu peningkatan kesehatan dan kerjasama sebagai suatu mekanisme untuk memperoleh pencapaian tujuan yang berarti komunitas tersebut dilibatkan secara aktif untuk mencapai tujuan tersebut.

Dalam pelaksanaannya asuhan keperawatan komunitas diupayakan :
Ø Dekat dengan komunitas > upaya yang essensial atau sangat dibutuhkan komunitas secara universal dapat dijangkau, penggunaan teknologi tepat guna
Ø Peran serta komunitas > bertanggung jawab atas kesehatannya merupakan pelaku kegiatan untuk peningkatan kesehatan berdasarkan asas kebersamaan dan kemandirian

Berarti bantuan diberikan karena ketidakmampuan, ketidaktahuan dan ketidakmauan dengan menggunakan potensi lingkungan yaitu locality development merupakan bentuk pengorganisasian yang tepat.

Pelaksanaan tersebut dalam bentuk PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS melalui pendekatan ilmiah proses keperawatan komunitas


ASUMSI DASAR
Menurut ANA , 1980 asumsi dasar keperawatan komunitas :
Ø Sistem pelayanan kesehatan bersifat kompleks
Ø Pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier merupakan komponen system pelayanan kesehatan
Ø Keperawatan merupakan sub system pelayanan kesehatan dimana hasil pendidikan dan penelitian melandasi praktek
Ø Fokus utama adalah keperawatan primer sehingga keperawatan komunitas perlu dikembangkan ditatanan pelayanan kesehatan utama





KEYAKINAN

Beberapa keyakinan yang mendasari praktek keperawatan komunitas :

Ø Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau dan dapat diterima semua orang
Ø Penyusunan kebijakan seharusnya melibatkan penerima pelayanan dalam hal ini komunitas
Ø Perawat sebagai pemberi pelayanan dan masyarakat sebagai penerima pelayanan perlu terjalin kerjasama yang baik
Ø Lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan komunitas baik bersifat mendukung maupun menghambat, untuk itu perlu diantisipasi

FALSAFAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

Ø Keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual terhadap kesehatan komunitas dan memberikan prioritas pada strategi peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
Ø Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas adalah paradigma keperawatan secara umum yaitu manusia sebagai titik sentral setiap upaya pembangunan kesehatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
Manusia
Keperawatan ( 3 level pencegahan )
Lingkungan ( bio,psiko,sos,kult,spirit )
Kesehatan ( sehat- sakit )



PENGERTIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Pelayanan keperawatan professional yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan tanpa mengabaikan pengobatan dan rehabilitasi dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan masyarakat sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan ( Spradley, 1985 dan Logan and Dawkin, 1987 )

TUJUAN

Untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui :

Ø Pelayanan keperawatan langsung ( Direct care ) terhadap individu, keluarga, kelompok dalam konteks komunitas
Ø Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat dan mempertimbangkan bagaimana masalah atau issue kesehatan masyarakat mempengaruhi keluarga, individu dan kelompok




” KEMANDIRIAN KOMUNITAS DALAM PEMELIHARAAN KES”


SASARAN
Seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga, kelompok resiko tinggi dan kelompok khusus

STRATEGI
Ø Proses kelompok
Ø Pendidikan kesehatan
Ø Kerjasama / partnership

Atas dasar >>> Kemampuan perawat dan masyarakat sendiri
>>> Potensi yang ada dilingkungan masyarakat

INTERVENSI
Ø Pendidikan kesehatan
Ø Observasi keperawatan
Ø Terapi keperawatan
Ø Konseling keperawatan
Ø Kolaborasi
Ø Rujukan keperawatan atau non keperawatan
Ø Kerjasama lintas sektoral dan lintas program

LINGKUP PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS

Asuhan keluarga dan komunitas baik individu, kelompok di keperawatan komunitas, di rumah, sekolah, tempat kerja atau tempat pelayanan kesehatan lain di komunitas

PRINSIP-PRINSIP KEPERAWATAN KOMUNITAS

Ø Kemanfaatan
Intervensi hendaknya memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi komunitas
( ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian )

Ø Autonomi
Komunitas diberikan kebebasan untuk melakukan atau memilih alternative terbaik yang disediakan untuk komunitas

Ø Keadilan
Melakukan tindakan sesuai dengan kemampuan dan kapasitas komunitas

PERAN PERAWAT KOMUNITAS
Ø Pemberi palayanan kesehatan ( provider )
Ø Pendidik
Ø Pengelola
Ø Konselor
Ø Pembela klien / masyarakat
Ø Peneliti

3 LEVEL PENCEGAHAN :

Prevensi primer
Peningkatan kesehatan dan perlindungan khusus
( imunisasi, penyuluhan, asuhan prenatal, KB, perlindungan gigi, stimulasi awal anak )

Prevensi sekunder
Diagnosa dini, intervensi yang tepat untuk menghambat proses patologis sehingga memperpendek waktu sakit atau tingkat keseriusan penyakit
( mengkaji keterbelakangan tumbang anak, memotivasi keluarga untuk pemeriksaan kesehatan berkala seperti gigi-mata pada balita )

Prevensi tersier
Mulai saat cacat atau ketidakmampuan terjadi sampai stabil, bersifat irreversible
( perawatan kolostomi di rumah, latihan teratur bagi anak yang lumpuh )


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS KESEHATAN

Faktor lingkungan
Kondisi sekitar yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi status kesehatan individu atau masyarakat
Faktor pelayanan dan sarana kesehatan
Tersedia atau tidaknya sarana kesehatan dan termasuk pemberi pelayanannya
Faktor perilaku dan sos-bud
Tindakan dan perbuatan manusia yang dipengaruhi latarbelakang budayanya
Faktor keturunan atau bawaan

Tidak ada komentar: